Jumat, 26 Desember 2014

FILM HORROR INDONESIA

Diawali dari film yang menurut saya Jelangkung 2001 adalah film yang benar benar Horror menurut saya, namun setelahnya atau beberapa tahun setelahnya, Film horror sekarang menjadi film semi Bok*p atau film setan yang malah dijadikan guyonan atau kalaka hehereuyan (sunda). Diantaranya hal hal yang sudah mainstream dan berbau pembodohan diantaranya:




Lampu mati
Adegan ini dimulai dengan si tokoh bernama Supri yang sedang sibuk ngeden di Jamban. Terus dalam khusuknya dia ngeden, tiba-tiba lampu mati, dan musik orkestra dengan nada minor mengalun. Supri panik, dia pun buru-buru menyiram toilet. Tapi karena saluran air juga mati, dia mencari cara lain untuk menyiram toiletnya. Dia ngeludahin toiletnya secara bertubi-tubi, dengan harapan pupnya bisa tenggelam. Suasana semakin mencekam, karena mulut Supri sudah kering, tapi pupnya nggak tenggelam-tenggelam.

Oke.. Dengan scene seperti itu, mungkin si sutradara berharap penonton bakal ikut merasa tegang. Tapi nggak buat saya! saya sama sekali nggak bakal kaget dengan adegan mati lampu. Kenapa?! Karena saya udah sering banget ngalamin kejadian itu di kehidupan nyata! Kayak nggak ngerti aja gimana sifat PLN Indonesia. Hih! 






Denger Suara Aneh

Setelah Supri bersusah payah menyiram toilet dengan keadaan mati lampu, Supri bergegas keluar dari toilet buat ngecek apa yang bikin listrik padam. Dia berjalan dalam kegelapan, menuju ke tempat sekring. Tapi di tengah perjalanan, tepatnya di dapur, dia melihat setan Wewe Gombel yang konon seram karena dadanya panjang. Ya, Supri melihat sesosok setan berdada panjang. Lebih panjang dari dada Julia Perez yang tumpeh-tumpeh itu. Setan itu mendekati Supri sambil menyeret-nyeret dadanya yang kejepit kaki meja. Supri berlari karena ketakutan dan mencoba bersembunyi. Sesaat setelah dia bersembunyi, Supri mulai merasa tenang karena tidak ada lagi tanda-tanda adanya setan Wewe Gombel tadi.

Baru saja Supri mencoba untuk menghela nafas, Supri mendengar suara wanita menangis. Dari tangisannya, bisa dikenali kalo wanita itu abis kena PHP sama cowok playboy. Tangisannya dalam, hampir tak bersuara. Hanya terdengar suara dari ujung kerongkongan saja. Harusnya, bagi orang yang abis ngeliat setan, kalo denger suara aneh, orang itu bakal lari menjauh. Tapi tidak di adegan ini, Supri malah mendekat dan mencari-cari dari mana sumber suara tangisan tadi dengan harapan dia bakal nemu jodoh di sana. Nggak logis! Sumpah ini nggak logis! Logika kayak gini yang bikin saya males nonton pilem horror. Kalo pas nonton film horror yang adegan kayak gininya, bakal saya skip dulu. Saya cepetin ke adegan yang lebih seru. Misal:

Setannya masuk ke tubuh orang, terus diinterogasi sama kyai-kyai. Orang yang kesurupan keliatan ganas, bersuara mirip banci yang keselek kipas angin. Tapi dibalik penampilan ganasnya, setan itu bisa dengan tertib jawabin pertanyaan-pertanyaan sang kyai. Itu seru. 








Lari ke Tempat Sepi
Setelah Supri mencari sumber suara tangisan tadi, Supri mendapati seorang wanita yang terduduk di atas jamban sambil menangis dan memegangi pantatnya. Wanita itu menangis tapi tak mengeluarkan air mata. Justru keluar darah deras dari matanya. Supri kaget, Supri ketakutan. Lalu demi keselamatan jiwanya, Supri berlari ke...... kuburan.

Ini salah satu adegan basi yang bikin gue bete pas nonton film horror. Kalo mau bikin adegan yang menegangkan, logis dikit kek. Kalo orang ketakutan itu ya, bakal lari nyamperin temen, atau pergi ke keramaian di mana banyak orang dan setan nggak bakal berani nampakin diri. Bisa ngabur ke Starbucks kek, Mall kek, atau ke Masjidil Haram kek. Ini malah larinya ke kuburan. Sama aja kayak orang kabur dari singa kelaparan, terus nyemplung ke kolam penuh buaya. 

ABOUT ME

Nama saya Mochammad Eka Faridloh
Tanggal lahir Bandung 22 November
Anggota Permib & Permib Mountaineer
Hobi: Makan, Tidur, Hiking
Saya masih menjadi mahasiswa aktif di Tel U akuntansi 2014 dan lulus 4 tahun lagi AMIIN!
twitter: https://twitter.com/MuhammadEkaF

WELCOME TO TEL - U 2014

Lulus dari SMA Alfa Centauri Bandung, saya langsung melanjutkan kuliah dan lulus masuk Telkom University dengan masuk jurusan Akuntansi. Awalnya saya ingin melanjutkan ke universitas negri tepatnya Bisnis Manajemen Unpad. Tidak kaget jika saya tidak lulus seleksi untuk bisa masuk dan merasakan bagaimana duduk dibangku universitas yang sangat banyak diincar orang, tidak hanya dari bandung tapi saya yakin mereka juga sangat banyak yang dari luar kota, apalagi Unpad adalah salah satu universitas yang terkenal dan banyak peminatnya yang tidak hanya dari bandung. Skip skip... Saat saya sudah mulai masuk Tel U, saya kagum karena lahan telkom yang sangat luas, sangat terlihat bangunan swastanya yang mahal.


Tapi dari besarnya dan mewahnya lahan telkom, ada beberapa yang membuat saya kesal, yang pertama jika jam sudah lewat pukul 8 pagi, dan hari itu cerah... pastinya diluar gedung sangat panas, karena pohon yang ada di telkom sangat jarang dan terhitung sedikit. Selain itu jalan menuju telkom jika ditempuh lewat rumah saya yang berada di Padasuka, memakan waktu 30 sampai 40 menit itu jika tidak macet, selain itu jika hujan, banyak jalanan sekitar telkom yang rawan banjir. Itulah mengapa saya menyayangkan letak telkom yang berada terlalu jauh dan terpencil di Dayeuhkolot.

Selain ngampus saya juga aktif disalah satu perkumpulan yang bernama PERMIB (Perhimpunan Mahasiswa Bandung). Sebenarnya bukan himpunan tapi lebih ke arah perkumpulan dikarenakan disini tidak adanya aturan, atau senioritas, kami bebas berkumpul atau melakukan apa saja, Basecamp kami yang berletak di kampus lebih rincinya berada di Kantin IT atau BC.


Bukan hanya nongkrong jika menjelang ujian anggota permib juga mengadakan Responsi, yang dapat membantu kami untuk mengerti dalam matakuliah yang di responsikan, masih sangat banyak lagi hal hal menarik dalam permib ini yang membuat saya betah dan sangat bangga menjadi bagian Permib.

Kamis, 25 Desember 2014

MENGAPA SAYA MEMILIH AKUNTANSI?!

Sebenarnya basic jurusan saya adalah IPA namun menjelang ujian saya juga sempat berpikir mungkin untuk kuliah akan melanjutkan ke IPS, dikarenakan sejak saya masuk lingkungan IPA nilai saya hampir selalu pas pasan, akhirnya saya memutuskan untuk memilih MBTI atau Akuntansi. Namun setelah saya mencari info dan bertanya tanya seputar keduanya ternyata orang tua saya menyarankan saya untuk memilih akuntansi, bukan hanya dilihat dari prospek kerjanya tapi skala peminat akuntansi tidak sebanyak MBTI, untuk itu saya memilih akuntansi. 



Sedikit tentang Akuntansi, jurusan ini mengharuskan saya menjadi orang yang rajin teliti dan sabar, meskipun ketiganya sangat susah saya lakukan, tapi pada akhirnya suka tidak suka, saya harus seperti itu agar saya mendapatkan yang saya mau.

PENTINGNYA PENGUASAAN TEKNOLOGI DALAM AKUNTANSI


Akuntan di tugaskan atau ditempatkan sebagai orang kantoran yang sehari harinya mereka pasti harus menggunakan suatu teknologi baik itu komputer gadget atau yang lainnya yang menyangkut pada pekerjaan basicnya sebagai akuntan. Tidak hanya akuntan menurut saya pekerjaan seperti berwirausaha pun si pemiliknya tidak bisa mengesampingkan Teknologi, contohnya pada saat dia mempromosikan sebuah karyanya yang ingin dijual pada orang orang, dia harus dapat mempromosikannya secara langsung maupun tidak langsung seperti membuat tag secara Online tentang jualannya tersebut.





Apalagi sebagai akuntan, menurut saya dia harus sudah cakap dalam menggunakannya, setidaknya dalam pekerjaannya agar dapat mempermudahnya. Untuk itu menurut saya teknologi sangat penting dan penting juga kita mengetahui perkembangan dalam teknologi agar kita tidak GAPTEK atau Gagap Teknologi.